Kamis, 05 Juni 2008

Puisi Alam

SEMESTA ALAM
nan sejauh mata memandang
negeri sejauh mata memandang
negara penuh dengan kedamaian
negeri pusat kehancuran

sejauh aku melangkah
damai selalu menyeratai
tak pernah kubayangkan
kehancuran...turut membuntuti

negeri ku negara asri
negeri tanpa rembulan dan matahari
negeri tanpa cinta kasih dan benci
negeri ku adalah negeri hati

satu per satu langkah ku rangkai
jejak demi jejak telah ku tapaki
jalan demi jalan telalh ku lewati
setapak demi setapak...

jalan cinta yang ku lalui
penuh dengan tebing dan batu kerikil
arah melintang menghadang jalan
haruskah ku pedulikan

jejak rindu yang ku tapak
membekas kering dalam lumpur kekecewaan
benci dari sebuah pertemuan yang terdepak
dan lingkaran kehidupan

rangkaian rindu yang kurangkai
mekar semerbak tersaput mendung kelabu
tlah serahkan kegalauan
dalam tapak semesta alam

bola cinta mengelinding
melaju dijalan yang terjal
tak terbendung
oleh lubang kebencian dan lubang kehancuran

api kebencian pun berkobar
tersiram minyak cemburu dan kekecewaan
membakar penuh nafsu amarah

hilang sudah purnama dihati
suram dan kegelapan senantiasa bersemayam
gerhana dihati tak kunjung terang

sayup terdengar nyanyian tapak semesta alam
hari demi hari terlewati
bermandikan air durjana dan kesesatan
dera mengalir terbias kibasan angin puyuh

sang pemburu datang
menyapa 'harimau'
kenapa... mana... tampakkan kejantanan mu
kutantang darah siapa yang akan tumpah.

0 komentar:


 

Design by Amanda @ Blogger Buster